Cara Menyimpan dan Pengolahan Daging Kurban Idul Adha

#Tags

Perayaan Idul Adha sudah diketahui satu paket dengan penyembelihan hewan kurban. Daging hewan kurban dibagi-bagikan, dan sering sekali daging kurban yang ada di rumah tidak bisa dimasak semuanya dalam satu waktu. Namun, jika daging kurban disimpan tidak benar, daging bisa rusak dan tidak bisa dikonsumsi lagi. 

Supaya daging kurban tidak mubazir karena rusak saat penyimpananan, dibutuhkan penanganan dan penyimpanan daging kurban yang benar.

Dosen Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen llmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan IPB University Tuti Suryati membagikan cara menyimpan hingga mengolah daging kurban yang benar sesuai dengan keilmuannya melalui akun resmi Instagram IPB University mengenai cara penanganan dan pengolahan daging kurban di rumah tangga.


Menurut Tuti, ini cara penanganan pertama pada daging kurban yang kita terima di Hari Raya Idul Adha sebelum langsung diolah atau pun disimpan dalam kulkas. Apa saja?
Penanganan Daging Kurban

1. Pisahkan bagian daging dan jeroan;

2. Cuci daging dan jeroan mengunakan air bersih. Terutama bila ditemukan cemaran tanah, pasir, kerikil, rumput, atau kotoran lainnya;

3. Daging ditiriskan hingga tidak ada air yang menetes di permukaan daging;

4. Kemas daging per 250 gram atau 500 gram dengan plastik transparan dan tidak berbau;

5. Pastikan jeroan sudah dimasak jika akan disimpan beku; dan

6. Daging dapat diolah langsung, disimpan dingin dalam refrigerator atau kulkas, atau disimpan beku dalam freezer.

Dilansir dari detik dot com, Tuti menyebutkan Untuk penanganan daging yang hendak disimpan dalam kulkas, daging harus disimpan sesuai dengan porsi kebutuhan sajian.

"Cara menyiapkan daging beku yang aman dan sehat adalah beli daging segar atau daging beku yang diproses dengan benar dan higienis. Lalu simpan beku dalam kemasan sesuai porsi kebutuhan per sajian," ungkap Tuti yang dikutip dari laman resmi Fakultas Peternakan IPB.

Sebelum memasak daging yang sudah disimpan dalam keadaan beku tersebut, daging harus dilakukan thawing atau disegarkan kembali. Proses thawing tersebut dapat dilakukan pada refrigerator.

Adapun cara lain melakukan thawing adalah dengan merendam daging dalam air dingin tanpa membuka kemasannya atau meletakkan daging pada papan besi khusus yang higienis. Papan besi khusus tersebut bisa juga digantikan dengan microwave.

"Hindari melakukan thawing daging beku pada suhu ruang tanpa kemasan. Selain itu, hindari membekukan kembali daging yang sudah di-thawing," saran Tuti.

Lebih lanjut, Tuti memberi saran untuk menghindari memasak daging yang masih beku supaya tidak alot, mengolah daging dengan bumbu-bumbu kaya antioksidan, hingga memasak daging dengan suhu dan waktu secukupnya.

"Olahan daging dapat disimpan beku dalam kemasan sesuai porsi per sajian keluarga dan sebelum disajikan. Daging olahan beku harus di-thawing dengan cara yang benar dan dipanaskan," papar dosen Fakultas Peternakan IPB tersebut.

Pengolahan  daging kurban yang benar dan efektif menurut Tuti adalah sebagai berikut.
1. Pastikan menggunakan panas yang cukup, yaitu direbus, dipanggang, dibakar, atau digoreng hingga matang;

2. Hindari memasak daging hingga gosong saat membuat sate, daging panggang, atau daging bakar;

3. Gunakan bumbu rempah untuk membuat olahan daging yang lebih sehat;

4. Jika mau membuat sate dari daging kurban, dapat ditambahkan parutan nanas atau dibungkus daun pepaya sebelum dimasak untuk mendapatkan sate yang empuk;

5. Jika mengolah daging kurban yang sudah disimpan beku, daging yang masih dalam kemasan direndam dulu dalam air dingin hingga berbentuk daging segar. Lalu, daging baru bisa dimasak sesuai dengan keinginan.

Itulah cara menyimpan daging kurban di kulkas sehingga daging kurban tidak rusak saat penyimpanan dan cara pengolahannya.